Pages

Minggu, 11 Desember 2011

" SKETSA KEHIDUPAN "

Sumber Gambar : google.com




   " Sketsa Kehidupan, adalah seumpama dalam hidup ini, yang saya beri tajuk pada postingan hari ini yang menyenangkan sekali, mungkin tidak semua orang dapat mengerti arti didalam kalimat tersebut, karena bagi saya, kalimat itu memiliki arti tersendiri bagi saya secara pribadi, Melukis sedikit sudah menjadi Hoby saya juga, meskipun tidak sering dan tidak selincah para seniman senior, jangankan senior, junior juga mungkin saya tidak lulus, Hee....!!! 

Tapi bilamana saya melukis dan mengambar dengan penuh inspirasi dan dorongan yang kuat, maka saya dapat mempersembahkan sebuah hasil karya lukis yang menurut saya baik.
Kita bisa melihat bukan, tata cara melukis dengan baik, bagaimana setiap seniman memiliki bahan-bahan untuk mempercantik karya lukisnya, dan mulai mempersiapkan sketsa gambar/objek, dengan seirama keadaan lingkungan, dan mengikuti aliran dari setiap mata pensil agar sesuai dengan reka-rekaan yang sudah dibayangkan di pikiran sang pelukis tersebut, tercipta sudah, sebuah sketsa kecil yang belum sempurna dengan rapi, tanpa sedikitpun kerapiaan yang terlihat di sana, tak ada serupa sempurna dengan objek gambarnya, tidak memuaskan hati sang pelukis bila ia termenung dan melihat-lihat hasil lukisan sketsanya, Maka sang pelukis mulai menggunkan pewarna yang beragam-ragamnya, tanpa banyak basa-basi, ia merapikan dari setiap garis-garis yang melewati batas gambar, dengan penghapusnya ia lugas dan cekatan merapikan kekurangan lukisan sketsa tersebut, mata melirik kearah objek lukisan, dan melihat warna apa yang sesuai dengan objek aslinya, tidak lewat dari 1 menit, ia mengetahui sudah, dan mulai melukiskan dengan sempurna, oleh karena penyempurnaan lukisan tersebut, melalui pengambaraan warna pada objek, sehingga mencapailah sang pelukis pada satu kepuasaan pada lukisanya. Lukisan ternyata memiliki tahap yang panjang, tahap yang harus dilewati dengan keseriusan dan pemahaman akan lukisan dan arti didalamnya.


Apa yang terpikirkan oleh anda, setelah saya menuliskan rekaan nyata diatas dengan filosofi yang banyak didalamnya, mungkin tidak segampang pak Mario Teguh, dan tidak segampang, pak Komunikartono, untuk menjawab apa yang saya katakan, karena tokoh-tokoh diatas yang saya kagumi dan menjadi isnpirasi saya dan anda, adalah orang-orang yang sudah melewati fase saya saat ini, dan mereka tahu, cara melewatinya, serta sosok seseorang yang sangat saya kagumi yaitu > Marthin Luther King, seseorang berkulit Hitam, yang memperjuangkan aspirasi dan hak rakyat kulit hitam pada lingkungan kulit putih, dengan mempersatukan bahwa manusia sama, kepercayaannya kepada KEKRISTENAN Dan sebagai Pengikut KRISTUS YESUS yang setia, sehingga itu semua berbuah baik dan indah. 

Mereka mungkin mengerti secara penuh makna kehidupan mereka secara pribadi, sedangkan kita, mungkin kita tidak pernah mau belajar lebih baik dari yang sudah-sudah mengenai kehidupan ini, tidak perlu ku cari keduniawiann ini, tidak perlu ku cari keindahan yang fana ini, dan saya harap anda juga demikiaan, dunia semakin hari-semakin JAHAT, semua fana, mengapa masih kita perjuangkan dunia yang sudah terkotorkan ini, tidak ingin hati ini menghina ciptaan TUHAN YANG MAHA INDAH, tetapi memang inilah kenyataanya, dunia ini seperti SEKTSA YANG TIDAK JADI, seperti bola yang tidak bulat, dan seperti, mata tidak untuk melihat, maka apa yang didalam dunia ini, harus melawan dunia, harus menang dari dunia ini, yaitu manusia yang harus mengalahkan keduniawiaan yang fana ini.


SKETSA KEHIDUPAN, serupa dengan rekaan lukisan di atas, MANUSIA JASMANI adalah SKETSA GAMBAR, dan PELUKIS, ADALAH HATI, PEMIKIRAN, DAN TUHAN. Tidak mudah untuk melukis dengan sempurna mengenai manusia sebagai sektsa, karena manusia tidak segambang untuk dianggapkan sebagai sektsa, tidak semudah yang dibayangkan, karena apa, KARENA MANUSIA KERAS ADANYA, harus ada kesadaran dari diri sendiri, harus ada sebuah perubahan yang didorong dari TUHAN untuk ia secara pribadi. 

Kita tidak bisa mengatakan bahwa manusia jahat, tapi yang bisa kita katakan jahat adalah, SESEORANG, karena manusia baik semulanya, tetapi karena ia telah tumbuh dewasa menjadi seseorang yang tidak baik karena tata cara kehidupannya yang tidak ia lukis melalui sketsa yang baik dan benar. SKETSA KEHIDUPAN ADLAAH PERUMPAMAAN DARI SAYA SECARA PRIBADI DAN PERSONAL SEKALI, melalui sketsa kita dapat melukis dengan baik, karena sudah ada reka-rekaan yang tinggal kita sempurnakan dengan keahliaan kita masing-masing, demikianlah kehidupan ini, melalui PEMBELAJARAAN DARI SUDUT KESALAHAN, DAN MENJADIKAN KESALAHAN SEBAGAI GURU UNTUK TIDAK MENGULANGNYA KEMBALI DAN MULAI MELAKUKAN YANG TERBAIK DARI YANG SUDAH-SUDAH, itulah yang saya umpamakan sebagai SKETSA, Sehingga kita tinggal menyempurnakan SKETSA itu, dengan MENEKUNI DAN TERUS BERKERJA MELALUI KEBAIKAN DAN KETAATAN AKAN TUHAN, maka akan tercipta kesempurnaan pada sektsa tersebut, inilah juga yang saya umpakan sebagai SKETSA YANG SEMPURNA. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, siapa PELUKISNYA, SIAPA YANG MELUKIS SEKTSA KEHIDUPAN ANDA SEHINGGA MENJADI SEMPURNA, yang pertama saya berani menjawab, dan jawabanya adalah " DIRI ANDA SENDIRI ", anda sesungguhnya memiliki dua karakter, yang pertama karakter MANUSIA JASMANIAH, DAN MANUSIA ROHANIAH, karena kehidupan manusia jasmaniah adalah ENAK, SELALU INGIN ENAK, DAN SELALU INGIN NIKMAT, maka ia mencari dan berkerja untuk KEDUNIAWIAN, sebagai contoh, MENCARI KEPUASAN SENDIRI, MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, DENGKI, MENCINTAI KEKAYAAN, DLLNYA, sedangkan kehidupan manusia ROHANIAH, Adalah manusia yang hidup TAKUT AKAN TUHAN, manusia yang taat kepada perintah TUHAN, MEMENTINGKAN DIRI ORANG LAIN, DIBANDING DIRI SENDIRI, MENCINTAI PEKERJAAN TUHAN, MELAKUKAN KEBAIKAN BERSAMA, DLLNYA. 

Bilamana kita mau menyadari hidup kita secara pribadi, maka akan terlintas dalam benak kita, apakah kita baik, apakah semua yang kita anggap baik, ternyata jahat dimata TUHAN DAN manusia, dan PENYADARAN DEMI PENYADARAN AKAN TERUNGKAPKAN SECARA TERSENDIRINYA, Sehingga kita semakin disadarkan oleh kesadaran diri sendiri, dan mulai dengan penyempurnaan kesadaraan tersebut, kita menjadi seseorang yang BERKUALITAS dan menjadi SKETSA YANG SEMPURNA, Setelah itu, maka kita akan sadar, bahwa kita hidup karena TUHAN, kita bisa melakukan kemampuan kita, karena TUHAN, KARENA PERTOLONGAN TUHAN, DAN SADAR BAHWA KITA HIDUP HARUS TAKUT AKAN TUHAN SANG PENCIPTA. Entahlah, saya secara pribadi, tidak mengerti akan dunia ini, mungkinkah akan jahat selalu, atau akan kembali baik, seperti dahulu kala, jaman nenek moyang kita. Itu menjadi pertanyaan dalam pribadi kita masing-masing.


Saya senang sekali bisa kembali menulis dengan hati yang gembira, setelah selesai ibadah minggu ini, sangat menjadi berkat bagi kita semua, Amin,


Semoga, kita bisa melukiskan SEKTSA KEHIDUPAN KITA MENJADI SKETSA YANG SEMPURNA, Memang manusia tidak ada yang sempurna, tetapi MENYEMPURNAKAN MANUSIA DARI KESALAHAN, itu ada, dan juga memang, MANUSIA TIDAK BISA LEPAS DARI KESALAHAN, tetapi, MENGHILANGKAN SATU KESALAHAN, SEHINGGA TERCIPTA KESALAHAN YANG LAIN, DAN DEMIKIAN SETERUSNYA, itu ada.


Terimakasih untuk sahabat-sahabat ku semua yang menyempatkan waktu untuk membaca sedikit inspirasi dari saya, semoga ini menjadi berkat bagi anda, Amin.



Selamat Berkarya, dan Selamat melukis sketsa kehidupan anda.

 Tuhan Memberkati anda, saya, dan mereka semua, Amin.

Shalom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menyampaikan pesan/komentar!

Beri komentar saudara/i tentang postingan diatas!
Klik terlebih dahulu link " Komentar " yang terdapat Pada bawah postingan, dan mulailah dengan mengetik komentar anda.