Pages

Jumat, 25 November 2011

" Menerima Komentar, atau Marah "






Berkerut KeningKu, dan Teriris Sembilu Hati ini, bila menerima Suatu Komentar yang mengecewakan kita, tapi itu memang faktor kesalahan dari diri sendiri, hanya saja, Sulit untuk menerima dengan Tenang, dan mengintrofeksi diri dengan teliti.
Mengapa bisa terjadi kericuhan pada saat Saling Mengemukakan Pendapat dan Komentar, serta Diskusi-diskusi yang berbaukan KONTROVERSI. Dan saya hanya dapat menjawab

“ TIDAK ADA RASA SALING MENGHARGAI DAN SULIT MENGINTROFEKSI DIRI SENDIRI “



Pada saat melakukan kesalahan sengaja maupun tidak sengaja, tetap ada sejumlah orang sedikit ataupun banyak, akan MENGKRITIK ATAU BERKOMENTAR, dengan halusnya ia berbicara, tapi bermaksud Merendahkan dan menghina, Atau dengan Kasarnya ia berbicara, tapi dengan maksud Memperbaiki kita, dari sebuah sudut kesalahan.
Menanggapi hal diatas, memang di butuhkan hati yang berkelapangan dada secara besar, mengapakah demikian, karena, bila menerima suatu KOMENTAR, yang ada pada sanubari hati kita ialah, MEMERAH HATI, Atau sering disebut, TERSINGGUNG, Dan faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi :



1 . TIDAK BISA MENGHARGAI
(Sulitnya menghargai, akan memberantakkan Suatu hubungan antar manusia, dimana kita hidup bersama dengan mahluk ciptaan TUHAN dengan Rupa yang sama, dan itu ialah manusia, tapi tak semuanya berhati sama, sebab itu dibutuhkan untuk saling menghargai, memahami dan mengasihi. Bilamana kita bisa menghargai, maka kita akan mengerti dan memahami, bahwa yang memberikan KOMENTAR Tersebut ialah, ORANG TUA SAYA, dan mereka mau saya menjadi lebih baik, atau Yang memberikan  KOMENTAR Itu ialah, GURU SAYA, Dan mereka mau agar murid-murid/saya menjadi orang yang berguna, dan mereka memiliki HAK Penuh pada Murid-murid dilingkungan Sekolah, Dan lain sebagainya.



2 . TIDAK MAU MENGINTROFEKSI DIRI
(Mengapa, saya tuliskan dengan “TIDAK MAU”, dan mengapa tidak “TIDAK BISA” Dan jawabanya ialah “ MANUSIA ITU, SESUGGUHNYA BISA MENGINTROFEKSI DIRI, TETAPI KARENA TIDAK ADANYA KEMAUAN TINGGI “ Sehingga yang terjadi, ia bebal, dan sulit mengendalikan diri, dan mengakibatkan Seseorang itu MARAH, ATAU KECEWA, DAN TERSINGGUNG. Andaikan saja ia mau MENGINTROFEKSI DIRI, Maka ia akan sadar apakah AKU SALAH, APAKAH ITU TERJADI KARENA KESALAHANKU YANG LALU, APAKAH IA BERMAKSUD BAIK UNTUK MENGOMENTARIKU, DAN APAKAH ITU SALAH DIA, SEHINGGA IA MENCARI KAMBING HITAMNYA.)



3 . SALAHNYA TANGGAP DARI DIRI SENDIRI
(Mengapa bisa terjadinya KESALAHAN TANGGAP, Karena tidak bisanya menyadarkan diri, bahwa ia tengah berada dalam kesalahan, Secara garis besarnya ialah, LUPA, Sehingga mengakibatkan kesalahan, dan Alhasil Seseorang kecewa akan hasil kita, dan apa yang terjadi, IA MENGOMENTARI, sehingga kita tidak bisa menyadari itu.)



4 . FAKTOR EMOSI, EGOIS DAN KERAS KEPALA
(Ini ialah faktor yang sangat KRITIS, jangankan memerikan KOMENTAR, Beri saja, orang itu SALAM YANG MANIS, Maka ia akan mencela dengan halusnya.
Saya juga bingung mengapa orang tersebut bisa berprilaku demikian, tetapi yang dapat saya katakana, dari hasil pandangan saya dengan mata kepala saya sendiri, YAITU “ SESEORANG YANG EMOSIAN, EGOIS DAN KERAS KEPALA, IA AKAN MEMANDANG RENDAH SESEORANG YANG BERKEPENDIDIKAN TINGGI, IA AKAN MERENDAHKAN SESEORANG YANG JAUH LEBIH BAIK DARI IA, DAN YANG MENYEBABKAN ITU IALAH, PERGAULAN YANG SALAH“)


Beberapa waktu yang lalu, saya mendapakan dan menerima suatu KRITIK Yang sangat SULIT UNTUK SAYA TERIMA, Tetapi dengan kedewasaan saya dalam Berpikir, maka saya mengambil itu sebagai pembelajaran, dan bukan sebagai Celaan dan kritikan. Mengapa demikian, karena saya sadar, itu adalah 50% Kesalahan saya. Itu adalah suatu Pemikiran yang matang dalam TAHAP MELAPANGKAN DADA.


Mungkin anda selalu kecewa dengan orang tua, Guru, sahabat terdekat, ataupun Keluarga yang lain(SELAIN ORANGTUA), karena mereka adalah orang-orang yang sangat banyak meng-kritik tentang kesalahan anda, dan hasilnya anda kecewa, marah, dendam, tersinggung, dll. Tapi saya mau katakan, bila tanpa mereka, mungkin anda tidak menyadari kesalahan anda, sehingga anda akan mengulangi kesalahan lagi dengan berkala.
Berterimakasihlah dengan orang-orang terdekat anda, karena mereka memperdulikan anda dengan baik.




Tuhan Memberkati anda.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menyampaikan pesan/komentar!

Beri komentar saudara/i tentang postingan diatas!
Klik terlebih dahulu link " Komentar " yang terdapat Pada bawah postingan, dan mulailah dengan mengetik komentar anda.