Pages

Minggu, 27 November 2011

" MENGASIHI MEREKA, YANG TIDAK DIKASIHI "





    “ Pagi ini, Hari ini, dan Detik ini, Saya sungguh mengucapkan Syukur  yang sangat besar kepada Tuhan Yesus Kristus, Saya begitu Rindu untuk selalu bersama Tuhan, Saya tidak pernah merasakan begitu dekat kepada Tuhan, selain Pagi ini, dan Hari ini, Kemungkinan jawabannya karena, Hari-hari yang terlewatkan itu, saya tidak begitu serius untuk mencari wajah Tuhan, tetapi hari ini, saya begitu Bersukacita, Terimakasih Tuhan, Terimakasih, Ilove You, You Love Me. “

Tadi sejenak saya merenungkan Devosi(SAAT TEDUH) saya, Karena pagi itu ialah waktu yang sangat saya Cintai. Saya ambil buku yang berjudul “ SAAT TEDUH, PEDOMAN RENUNGAN HARIAN “, Edisi Januari-Februari 2011. Cetakan dari PT BPK GUNUNG MULIA, JAKARTA, Buku ini sudah lama berada pada saya, dan selalu saya gunakan meskipun telah tertinggal oleh edisi, tetapi itu tidak menjadi kendala bagi saya, dan yang saya mau ialah, ISI DARI BUKU ITU.


Seperti biasa, saya mulai Memuji Tuhan, terkadang hanya lewat Hati Terdalam saya, saya berdoa dengan sungguh, dan mulai Membuka buku tersebut, yang terbuka ialah dengan Judul : “ SESEORANG DI PINTU “. Saya mulai membaca Perikop Nas Firman Tuhan yang telah ditentukan, setelah itu saya mulai membaca RENUNGAN TERSEBUT, Saya tidak tahu, mengapa Hati ini, seperti ingin Menangis, Air Mata ini, sepertinya ingin Jatuh dengan Halusnya melalui pipi ini, saya tidak bisa berkata banyak, tetapi yang terpikirkan oleh saya, ialah “ INGIN MENGASIHI MEREKA YANG TIDAK DIKASIHI “, Saya tidak bisa mengerti ini, saya bingung dengan Keadaan dunia ini, mengapa mereka seperti dibutakan oleh Kekayaan, mereka dibutakan oleh kekuataan mereka sendiri, sehingga mereka tidak bisa menyadari, bahwa itu adalah Fana.


Didalam Hati saya, saya hanya berkata-kata, saya tidak bisa melakukan lebih dari apa yang sudah saya miliki. Andaikan saja, saat ini, saya memiliki Harta kekayaan yang berjumlah Banyak, saya berjanji dengan Tuhan, saya akan gunakan tidak hanya untuk keperluaan Pribadi dan Keluarga saya, tetapi akan saya berikan kepada mereka yang tidak pernah mendapatkan Kasih. Saya tidak pernah merasakan bahwa saya tidak pernah mengasihi mereka, tetapi yang mengganjal dihati saya ialah, mengapa saat ini saya tidak memiliki Apa yang mereka inginkan dari saya.


Mungkin kita terlalu mementingkan diri sendiri, mungkin kita tidak pernah mau melihat kekiri dan kekanan, belakang. Kita hanya melihat dan berjalan kedepan yaitu, Mengkedepankan Apa yang kita inginkan, untuk diri sendiri, dan keluarga, sehingga kita meremehkan orang-orang yang tidak memiliki apa yang sudah kita miliki, kita meremehkan pemberiaan Tuhan yang ajaib yaitu TANGAN, MULUT, DAN PIKIRAN, karena tidak mempergunakan itu untuk MENGASIHI SESAMA. Mungkin Tajuk yang saya tuliskan diatas, seolah-olah " MENGASIHANI MEREKA YANG TERLANTARKAN, MEREKA YANG SENGSARA DALAM MATERIAL DAN EKONOMI KEHIDUPAN, DAN MEREKA YANG TIDAK DIPERDULIKAN OLEH SESAMA ". iya, itu benar, tetapi kata " MENGASIHANI " Saya ganti dengan " MENGASIHI ". Bagaimana pendapat Anda, orang bejat sekalipun, bisa mengasihani sahabat bejatnya, tetapi tidak bisa mengasihi sesama, karena bilamana ia mengasihi sahabatnya, maka ia jua harus mengasihi orang-orang lain dilingkungannya, karena, mengasihi tidak akan melihat sisi dari orang lain ke orang yang lainnya, karena kasih ialah sama, dan satu, serta tidak membedakan ciptaan Tuhan.
Sebagai Contoh,; Anda sangat mengasihi Adik dan sahabat terdekat anda, anda sanggup membantu mereka dalam hal apapun, tetapi ketika Pintu Rumah anda didatangi oleh mereka yang tidak memiliki daya untuk berjuang hidup, dan dengan maksud, hanya meminta semangkuk nasi, tanpa garam, dan tanpa air, justru anda Menolaknya dengan tidak memperdulikan ia. Apakah demikian yang dimaksudkan dengan mengasihi sesama, apakah demikian yang dinamakan memberi, menyayangi, dan mencintai sesama, bukankah sahabat anda ialah sesama jua, apakah adik anda bukan sesama, jadi mengapa masih membeda-bedakan, dalam hal mengasihi. Oke, saya sudah  bisa mengasihi sesama, saya sudah mencintai sesama, saya selalu memberikan seisih uang saya kepada meraka yang membutuhkan uluran tangan saya, tetapi, didalam hati anda, anda hanya menginginkan suatu Pujian, dan sebagai bahan untuk Menonjolkan sesuatu kelebihan yang anda miliki kepada mereka. dan saya berani katakan, lebih baik jangan demikian, karena, anda hanya akan menambah dosa kedengkian.


Note : Hanya Rekaan Ilustrasi, tidak ditujukan kepada pembaca.

Mari, kita mengasihi dengan apa yang anda miliki,
Renungan ini, sangat menyentuh Hati terdalam saya, mungkin ini, suatu cara Tuhan untuk membuat saya lebih lagi Mengasihi Orang lain, dan saya sangat mengucapkan syukur kepada Tuhan.

Akan saya bagikan Renungan itu kepada Saudara-saudara Ku yang terkasih didalam Tuhan,




                “ Edisi Sabtu, 15 Januari 2011, Hal 23“
1 Timotius 6 : 17 – 19 (BISA ANDA BUKA)
‘Seseorang Di Pintu’

Pliharalah kasih Persaudaraan – Ibrani 13 : 1-2

“ Aku Terjebak rutinitas Hidup, Aku berkerja, digaji, dibayar tagihan, dan belanja. Tetapi apakah aku sudah melakukan hal terpenting? Apakah aku membuat perbedaan dalam Dunia ALLAH Bagi umat-Nya dengan memberi kepada orang lain dengan penuh kasih? Seiring waktu berlalu, kita bisa mengabaikan orang yang mengetuk pintu kita atau mengemis dijalan. Mereka hanya ingin makanan atau baju hangat. Berapa sering kita cendrung berpikir, “ AKU TELAH CUKUP MEMBERI “, atau “ AKU SUDAH MEMBERI UNTUK GEREJA DAN BADAN SOSIAL LAINNYA “, atau “ AKU LEBIH MENGUTAMAKAN KELUARGAKU “?
Suatu Hari, pria yang sering mengetuk pintu rumahku datang lagi. Kali ini, aku memintanya pergi tanpa mendegarkannya. Beberapa menit kemudian, anakku berkata, “ AYAH, PANTASKAH SEBAGAI ORANG KRISTEN, KITA MENGUSIR PERGI “?
Pertanyaannya bagaikan teguran ALLAH. Kami mencarinya dan menemukannya. Kami mengajaknya kerumah, menunjukan keramahan seperti kata ALKITAB. Anakku memberikan uangnya sendiri untuk kebutuhannya.
Apakah kita cukup memberikan-waktu, uang, perhatian tanpa mengharapkan balasan?
DOA: Ya Tuhan, terimakasih atas apa yang kami miliki. Tolong kami sadar akan mereka yang membutuhan bantuan. Amin
Doa Syafaat : Pembaruan Terhadap perasaan memberi sepenuh hati.
Penerapan Praktis : Pikirkan apa yang aka Anda katakana dan lakukan terhadap orang yang meminta tolong.
Di Tulis oleh : Shaun McHardy [ Western Cape, Afrika Selatan ]

Amazing, Tuhan Yesus itu ajaib untuk selamanya, Karena tak ada yang mustahil baginya.
Mengasihi mereka yang tidak dikasihi, ialah wujud cinta kasih anda kepada Sesama, kepada Saudara-saudara kita, dan terutama wujud cinta kasih kita kepada Tuhan yang Maha Kuasa, “ TAK PERLU KU CARI HARTA YANG TAK ABADI “ Itu adalah slogan saya, slogan yang sangat saya sukai, Arti dari slogan itu ialah : Tidak perlu mencari harta kekayaan, Benda Fana, dan Keduniawian, karena ku tahu itu ialah Fana, tidak ada gunanya, tidak akan abadi. Dan bukan berarti saya tidak akan mencari Uang, untuk kebutuhan, tetapi Menggunakan uang, dengan Memprioritaskan TUHAN, Dan sesama.
Mari Belajarlah Mengasihi sesama, belajarlah mencintai sesama, dan berlajarlah untuk Memberi kepada orang yang membutuhkan, Tuhan akan memberikan anda suatu Kekayaan yang tidak akan pernah anda bayangkan, dan itu ialah  “KERAJAAN SORGA “.

Tuhan Memberkati anda, Tuhan mencintai anda, Tuhan akan memberikan jalan keluar dari setiap Permasalahan hidup anda.
Amin.



Postingan ini saya Khususkan untuk : SAHABAT-SAHABAT KU YANG TIDAK MAU MENGASIHI DAN MEMBERI.

Dan Khusus saya bagikan kepada anda semua sebagai pembelajaraan kedepan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menyampaikan pesan/komentar!

Beri komentar saudara/i tentang postingan diatas!
Klik terlebih dahulu link " Komentar " yang terdapat Pada bawah postingan, dan mulailah dengan mengetik komentar anda.